#OutTheWord: I swear.....
Written by YESSIOW , Senin, 22 April 2013
"kau dimana, sayang?" perlukah aku menanyakan itu?
"apa yang kau lakukan disana?" aku rasa aku tidak perlu menanyakan itu.
"bersama siapa kau saat itu?" apalagi itu, sangat tidak perlu.
apakah kau akan bertanya mengapa itu tidak perlu aku tanyakan?
toh, jika aku menyakan itu, aku tidak bisa melihatmu.
tapi jangan berfikir dengan begitu aku tidak akan pernah menanyakan itu.
hanya bertanya, apa susahnya. haha.
lalu, apa yang bisa aku lihat?
aku tidak melihat. aku merasakan.
ah, aku bukan seorang taster disebuah perusahaan makanan yang harus merasakan setiap produk yang di produksi hari itu.
aku tidak mempermasalahkan jawaban bohong atau jujur yang kau berikan.
yang aku tahu, kau akan berkata jujur.
jika kau berbohong, itu urusanmu. bukan urusanku.
bukannya aku tidak peduli, tapi apa bisa kau melihat kepedulianku?
walaupun siang terasa lama, tapi aku selalu berharap malam itu ada.
ya, pasti malam itu ada.
tapi berharap lebih cepat datangnya malam.
tidak perlu kau tanya mengapa aku berharap agar malam selalu lama, jika aku hanya bisa merasakan kehadiranmu di malam hari.
ah, tidak. tidak hanya malam hari. tapi setiap hari.
ya, jika aku tidak salah merasakan, setiap hari.
jika aku punya kelebihan bakat seperti disebuah cerita komik yang aku baca, aku ingin memiliki bakat bisa melihatmu dengan mata tertutup.
karena aku hanya bisa membayangkanmu saat mata tertutup dan berkonsentrasi mendengar suaramu.
ya, suara yang membuat senang dan pengantar tidur yang membuat senyum selalu ada sebelum bermimpi.
mungkin saja bermimpi tentang kau. mungkin.
tahu tidak aku merasa seperti es di tengah udara malam yang panas.
sedangkan, malam itu udara sedang dingin.
harusnya aku semakin membeku, bukan meleleh.
tidak masalah, jika meleleh karena panggilan sayang yang kau tujukan padaku.
aku ingin mengirim hasil lelehan itu, dan kau simpan ditempat dingin agar kau bisa menghangatkannya setiap kau ingin.
menanam kepercayaan itu sama susahnya dengan menanam padi.
harus berkotor-kotor ria untuk menata padi itu dengan rapi.
apa bedanya dengan kepercayaan?
ditata dengan rapi agar tidak ada celah kecurigaan.
tenang saja, aku tidak pernah curiga. semoga.
tapi, menanam padi butuh celah dan jarak, bukan?
kalau begitu, kucurigaan itu perlu.
agar kau tau aku peduli padamu atau tidak.
jarak? ya, kita memang berjarak. beratus-ratus kilometer jauhnya.
itu sebabnya aku butuh kabar darimu, walaupun hanya sekali dalam 24jam.
bagaimana jika tidak sama sekali?
aku bisa mengerti. cukup kesadaran sendiri saja.
tapi ingat, ada yang menunggumu.
meskipun hanya dalam bentuk text atau suara.
aku bukan seorang yang haus akan pesan dari seseorang spesial, yang jika tidak diberi kabar semenit bisa bunuh diri.
terlalu berlebihan.
pernahkah kau merasa beruntung mendapatkanku?
aku rasa hanya aku yang merasa beruntung mendapatkanmu.
tidak perlu kau tahu alasannya. karena sudah jelas, aku memilihmu.
tidak perlu kau cemburu dengan keadaan didunia nyataku.
apakah aku punya seseorang yang dekat denganku disini?
aku rasa kau tidak ingin tahu soal ini.
kalau aku menjawab iya, apakah kau akan cemburu?
tapi sayangnya, jawabannya tidak.
pernahkah kau rindu padaku?
jahat jika tidak pernah.
aku saja sering merindukanmu. ibarat lingkaran, tidak pernah ada ujungnya.
kelebihanmu yang hanya membalas pesan dengan satu kalimat.
sedangkan aku membalasnya dengan satu paragraf.
kenapa? terlihat bodohkah aku jika aku merindukan hal itu?
bukankah itu membuat sakit hati dan kesal?
ya, aku sangat kesal.
tapi kenapa harus kesal jika keadaan di telefon semua menjadi berbalik.
licik. memang.
kenapa gue bisa nulis kaya gitu? waduhh kacau..
cuma iseng kok :)) bwahhahahaha
Posting Komentar
dikomen juga boleh.. boleh banget malahan... :))